Kim Jaeha
❝You can't lie to me.❞
A Profiler on Seoul Metropolitan Police Agency
「Basic Information」

About Kim Jaeha (OC)
Name | Kim Jae Ha |
Real Name | Kim Jae Ha (김재하) |
Nickname | JH, Michintokki |
Place of Birth | Daegu, South Korea |
Date of Birth | 12 October 1991 |
Current Place | Seoul, South Korea |
Height | 183 cm |
Weight | 65 kg |
Hair color | Black |
Eye color | Black |
Blood type | AB |
Job | Profiler (Seoul Metropolitan Police Agency) |
Education | Korean Police Academy |
About Seo Kang Joon (FC)

Name | Seo Kang Joon (서강준) |
Real Name | Lee Seunghwan |
Nickname | Kangjun |
Place of Birth | Gyeonggi, South Korea |
Date of Birth | 12 October 1993 |
Current Place | Seoul, South Korea |
Occupation | Actor & Group 5URPRISE |
Education | Dong Seoul College |
「Personality」

ISTP
I – Introversion: cenderung tenang dan pendiam. Mereka umumnya lebih suka berinteraksi intensif hanya dengan beberapa teman dekat daripada dengan memilih dengan banyak orang, dan mereka mengeluarkan energi dalam situasi sosial, dan memperoleh energi saat menyendiri.
S – Sensing: cenderung lebih menyukai hal konkret daripada abstrak. Mereka memusatkan perhatian mereka pada detail daripada gambaran besar, dan realitas langsung daripada kemungkinan masa depan.
T – Thinking: cenderung lebih menilai berdasarkan kriteria obyektif daripada kriteria pribadi. Ketika membuat keputusan, mereka umumnya memberikan bobot yang lebih pada logika daripada pertimbangan sosial.
P – Perception: Cenderung menahan pendapat dan menunda keputusan, lebih memilih untuk “menjaga pilihan mereka tetap terbuka” sehingga dapat berubah sesuai kondisi.
ㅤㅤㅤ
「Background」

Kim Jaeha, lahir di Daegu 26 tahun lalu. Merupakan anak dari pasangan Kim Jae Han dan Ahn Hye Jin. Lahir dan dibesarkan pada sebuah keluarga sederhana membuatnya tumbuh sebagai anak yang penurut dan tak banyak tingkah.
Ayahnya seorang supir truk dengan jam kerja yang sangat padat, sementara ibunya adalah tukang daging yang sehari-hari menjual dagangannya di pasar. Tampaknya keluarga mereka tidak harmonis, namun semua itu salah. Kim Jae Han sebagai kepala keluarga tak pernah absen untuk makan malam bersama keluarga tercinta, sekaligus untuk mempererat hubungan mereka di sela-sela kesibukannya mencari nafkah.
Jaeha memiliki seorang kakak lelaki berusia 4 tahun lebih tua darinya bernama Kim Jae Hyun yang dikaruniai paras yang tampan serta kepintaran di atas rata-rata. Berbanding terbalik dengan Jaeha yang memiliki otak pas-pasan dan terkadang malas belajar. Dengan sabar Jaehyun mengajari adiknya dalam belajar dan mengerjakan PR.
2000
Saat pulang sekolah, Jaeha mendapati kakaknya Jaehyun telah meninggal di kamarnya dengan pergelangan tangan yang teriris dan darah yang membanjiri lantai.
Ia sangat syok hingga ia berlari ke luar rumah dan berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta pertolongan orang-orang agar kakaknya diselamatkan.
Jaeha sangat tidak menyangka bahwa kakaknya mengakhiri hidupnya dengan cara yang seperti itu.
Tapi... kenapa? Dan bagaimana bisa?
Itulah pertanyaan yang jawabannya sangat ingin diketahui oleh Jaeha.
Beberapa kali terdengar kabar bahwa Jaehyun bunuh diri karena dikejar-kejar oleh orang tak dikenal, ada pula yang mengatakan bahwa Jaehyun telah memperkosa seorang gadis dan bunuh diri karena merasa bersalah.
Polisi datang ke rumah dan mengkonfirmasi hal itu. Jaehyun dituduh memperkosa temannya Han Hyeri dan Hyeri telah bersaksi akan hal itu.
Nama Jaehyun pun tercoreng dan diolok-olok sebagai seorang lelaki bejad dan pemerkosa.
3 bulan setelah kematian Kim Jaehyun
Butuh waktu yang lama untuk mengembalikan keceriaan keluarga Kim. Bahkan tidak ada senhyuman hingga 3 bulan setelah kepergian Jaehyun.
Malam itu Jaeha dan ibunya mendengar kabar bahwa mobil yang ditumpangi oleh ayahnya ditabrak oleh sebuah mini bus dan membuat ayahnya meninggal di tempat.
Tanpa pesan dan terjadi begitu saja. Persis seperti insiden Jaehyun 3 bulan lalu.
2003
3 tahun berlalu sejak kematian Jaehyun dan ayahnya. Jaeha merasa keluarganya hancur lebur sejak 3 tahun lalu.
Ibunya tidak pernah tersenyum lagi dan sering termenung menatap foto keluarga.
Jaeha tak bisa berbuat banyak saat itu karena usianya yang belum dewasa. Namun bukannya ia tak mengerti apa yang terjadi.
2005
Disinilah titik terberat dalam hidup Jaeha. Sangat berat.
Saat pulang sekolah ia menemukan ibunya terkapar di lantai dengan darah yang mengalir di lantai, berasal dari pergelangan tangannya. Pisau lipat tergeletak tak jauh dari tubuh ibunya.
Jaeha ambruk saat itu juga. Ibunya akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup persis seperti kakaknya.
Ia menangis sejadinya, meratapi jasad tak bernyawa ibunya.
Untuk kedua kalinya rumah itu dipasangkan garis polisi.
❝Lalu sekarang apa gunanya hidup?❞ –Jaeha to himself.
Bukan sekali dua kali Jaeha mencoba untuk bunuh diri.
Pertama saat selesai pemakaman ibunya, Jaeha pergi ke sungai Han dan mencoba untuk terjun. Namun tindakannya digagalkan oleh seorang gelandangan yang berkata "aku ini buruk, tua, miskin, tak punya tempat tinggal, tapi aku masih ingin hidup. Kenapa? Ya karna aku menginginkannya. Kau masih muda, tampan, dan memiliki masa depan yang cerah. Kau akan menyesal di akhirat nanti nak!"
Saat itu Jaeha mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Ia mulai bekerja paruh waktu untuk mengurus kehidupannya sendiri.
Suatu ketika, ia melakukan percobaan keduanya karna lagi-lagi merasa hidup ini tak adil.
Namun Jaeha kembali gagal karna dihalangi oleh seorang gadis tuli bernama Ryuna. Gadis itu menyuruhnya agar banyak-banyak bersyukur karna ia tak memiliki kekurangan seperti Ryuna.
2008

Masa-masa SMA, Jaeha merasa sangat kesepian saat melihat beberapa temannya bercanda bersama orangtua mereka di acara sekolah.
Sementara ia memenuhi kebutuhan sendiri dan hidup sendirian.
Jaeha yang tak lagi memiliki orangtua hanya tiduran di atap sekolah dan menunggu hingga acara tersebut selesai.
"Kim Jaeha, kau sudah menyelesaikan PR matematika?" Nayeon datang entah dari mana.
"Belum-" jawabnya tanpa menatap Nayeon yang merupakan gadis terpintar di kelas.
Nayeon berdecak sebal, dan melemparkan buku catatannya ke arah Jaeha.
"Itu sudah ku buatkan rangkumannya, awas kalau tidak kau kerjakan!" Ancamnya. "Rata-rata nilai kelas kita akan turun." Tambahnya.
"Hey, Kim Jaeha?! Apa yang kau lakukan disini? Ingin melakukan hal tak senonoh bersama gadis lugu ini? Ckck tak ku sangka." Kang Taejoon si preman sekolah muncul entah dari mana.
"Ku dengar dulu hyungnya pernah memperkosa seorang siswi-" ucap seorang kawannya.
"Ya, apa anak sepertimu pantas bersekolah disini?" Yang lainnya pun ikut memojokkan Jaeha.
Tampaknya beberapa murid lelaki pembuat onar itu datang ke atap dan sengaja mencari masalah dengan Jaeha. Mereka belum tau akibatnya jika mengusik Jaeha.
Amarah Jaeha memuncak. Kesabarannya sudah menguap entah kemana.
"Silahkan kau mengatakan aku yatim piatu, dan tak pantas sekolah disini. Tapi jika kau mengatakan hal buruk tentang hyungku, aku tak akan tinggal diam!"
Sudah tertebak bagaimana pelampiasan emosi Jaeha. Keempat murid lelaki itu memohon-mohon agar diampuni Jaeha setelah dipukuli beberapa kali dan mereka akan menarik kembali ucapannya mengenai hyungnya Jaeha.

8 tahun setelah kematian Kim Jaehyun
8 tahun setelah kematian hyungnya, Jaeha mendatangi krematorium dan menemukan sebuah kunci terselip disana. Ia ingat betul bahwa kunci tersebut adalah kapsul waktu yang mereka kubur bersama-sama di bawah pohon dekat rumah saat hyungnya masih hidup.
"Hyung, kau mengatakan ini boleh dibuka saat kau sudah kuliah dan aku SMA kan? Boleh aku membukanya sekarang?" Jaeha bertanya di depan foto hyungnya.
Dan benar saja, Jaeha menemukan kaleng kapsul waktu mereka dan membukanya.
Ada beberapa surat yang mereka tulis dulu, beberapa lembaran uang, dan yang paling menarik perhatian Jaeha adalah selembar foto dan ponsel hyungnya ada disana.
Dalam foto tersebut berisi bukti pembunuhan yang dilakukan seseorang yang kurang jelas wajahnya.
"Kenapa hyung menyimpan ini?"
Jaeha pun membawa kaleng itu pulang dan mengisi baterai ponsel hyungnya. Ponsel tersebut diprotect dengan password, namun Jaeha tahu pasti passwordnya karna ia yang menyuruh hyungnya untuk membuat password.
1423.
Kunci terbuka, namun ponsel tersebut tidak lagi bekerja dengan baik seperti dulu.
Jaeha hanya tersenyum menatap beberapa foto mereka pada walpaper ponsel hyungnya. Hingga ia menemukan foto paling atas di galeri yaitu foto yang sama dengan foto di dalam kapsul waktu.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Lanjut Jaeha membuka file video, dan benar saja ada sebuah video mencurigakan disana.
Awalnya kamera tenang dan mengarah ke satu titik dimana sebuah mobil terparkir di sebuah gang sepi. Lama kelamaan objek tersebut semakin jelas menampakkan mobil tersebut bergoyang dan terdengar sebuah teriakan.
"Ya tuhan-"
Baru ia sadari bahwa hyungnya merekam tindakan tak senonoh. Ingin rasanya ia menyetop video tersebut, namun rasa penasarannya sangat besar.
Terdengar lagi teriakan kesakitan dari dalam sana, bukan desahan.
Mendadak kamera diturunkan dan terdengar tarikan nafas kepanikan dari Jaehyun.
"Waeyo, hyung?" Jaeha begitu khawatir. Apakah hal ini berhubungan dengan hyungnya?
Kamera ponsel Jaehyun kembali merekam situasi disana. Sang lelaki dewasa menyeret seorang wanita keluar dari mobil dan merapikan kembali dressnya merahnya. Sedikit percekcokan terjadi disana.
Dari kejauhan dapat ditebak itu adalah Choi Eunseol, aktris yang dikabarkan bunuh diri 8 tahun lalu. Meskipun video tersebut resolusinya jelek, Jaeha dapat menebaknya karna Eunseol adalah idolanya–dan sepertinya idola semua lelaki saat itu.
Tampak perdebatan terjadi hingga sang lelaki memukul kepala wanita itu dengan sebuah benda hingga wanita itu ambruk ke tanah.
"Hyung menjadi saksi sebuah pembunuhan, dan ia mempunyai bukti."
Beberapa detik kemudian Jaehyun menyembunyikan kameranya. Sepertinya ia ketahuan. Jaehyun berlari begitu cepat sambil bermonolog.
"Choi Eunseol telah dibunuh. Lelaki itu adalah seorang jaksa, aku melihatnya dari pakaiannya."
"Kim Jaeha, di tahun 2012 mari kita ungkap semua ini." Jaehyun terengah-engah, video pun selesai.
"SIALAN!!!!"
Rahang Jaeha mengeras, amarahnya memuncak dan menendangi apapun yang ada di depannya.
"HYUNG TIDAK MELAKUKAN PEMERKOSAAN DAN IA TIDAK MUNGKIN BUNUH DIRI!!!"
2009
Jaeha menceritakan semuanya pada Nayeon dan bertanya kepada gadis itu yang merupakan temannya satu-satunya.
"Bagaimana agar aku bisa membalaskan dendamku?"
Nayeon hanya tertawa geli, seolah meremehkan.
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Mereka memiliki banyak uang, kekuasaan, dan segalanya. Sedangkan kau? Belajar saja malas-malasan." Ucapnya terus terang. Namun Jaeha tidak marah karena memang itulah kenyataannya.
"Berapa rata-rata nilai yang dibutuhkan untuk masuk ke universitas ternama?" Tanya Jaeha.
"Itu, tidak semudah yang kau pikir tau. Nilai dari semester 1 hingga 6 sangat diperhatikan. Dan dihitung secara detail." Jawab Nayeon.
"Ah, begitu. Nilaiku sangat jelek. Sepertinya tidak mungkin aku bisa lanjut kuliah." Nada bicara Jaeha terdengar sangat pesimis.
"Ada kemungkinan, jika kau belajar seperti orang gila." Ucap Nayeon.
"Aku akan mulai belajar seperti orang gila, 24 jam!" Ucap Jaeha menggebu-gebu.
"Tapi tetap saja Jae, nilaimu tidak membantu." Nayeon bergumam.
Gadis itu tampak berpikir. "Bagaimana kalau kau kuliah di Akademi Kepolisian? Selain tidak menghitung nilai terlalu detail, biaya kuliahnya juga gratis."
"Cih. Kau bercanda ya?! Tidak mungkin lah! Apalagi aku mencurigai ada polisi yang terlibat dalam kasus kematian Eunseol dan hyungku.
"Karena itulah, bodoh! Kau harus masuk kesana dan memiliki kekuasaan. Setidaknya kau bisa mengungkapkannya menggunakan kekuasaanmu."
"Tapi tetap saja..."

2010
Jaeha benar-benar berhasil masuk akademi polisi setelah ia bertekad dalam jiwanya.
Bayak yang mencemooh awalnya, namun Jaeha tetap maju dan dapat lulus ujian masuk akademi kepolisian setelah belajar mati-matian dibantu oleh Nayeon yang berhasil masuk kedokteran Seoul National University.
Sebuah perubahan besar pun terjadi padanya disaat seorang wanita paruh baya yang ditolongnya dari perampokan. Wanita itu pun mengangkat Jaeha sebagai anak angkatnya dan membiayai seluruh kebutuhan Jaeha selama kuliah.
Kehidupan Jaeha benar-benar berubah. Ia diadopsi oleh keluarga terpandang yang tidak memiliki anak dan Jaeha selalu dibawa dan dibanggakan oleh ayah dan ibu angkatnya di acara-acara formal.
Ibu angkatnya adalah seorang wanita karir, memiliki sebuah departemen store di Gangnam. Sedangkan ayah angkatnya merupakan seorang jaksa yang cukup disegani.
Jaksa? Ya, untuk saat ini Jaeha hanya menyimpan masa lalunya dan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan misteri kematian hyungnya yang malang.
2013-2014
Jaeha telah lulus dari akademi polisi. Dengan tekad yang kuat, Jaeha belajar selama 2 tahun penuh untuk mempelajari tentang profiling, semua metode serta cara bernegosiasi dengan tersangka hingga cara menganalisis jejak dan barang bukti.
2015
Jaeha ditugaskan ke Kepolisian distrik Mapo dan ia telah disumpah untuk mengabdi pada pekerjaannya serta mengikuti semua kode etik dari profesinya.
Sungguh, sosok Jaeha yang dulunya pemalas dan sering buat onar kini telah menjadi sosok Jaeha dewasa yang berwibawa dengan tubuh yang tegap.
Bertugas sebagai anak baru di organisasi yang kental akan perpeloncoan tentu harus membuat Jaeha tahan banting dan kuat mental menghadapi para detektif senior yang sering mencaci makinya bahkan saat ia tidak bersalah.
Suatu ketika Jaeha sengaja masuk ke ruang interogasi tanpa diberi instruksi oleh detektif yang bertugas. Tentu Jaeha sudah mempelajari berkas penahanan dan melakukan profiling terhadap tersangka yang sedang menunggu disana.
Gilanya, Jaeha dengan mudah mendapatkan pengakuan dari tersangka disaat detektif senior belum mendapatkan pengakuannya sama sekali sejak tadi. Hanya 10 menit sejak ia memasuki ruang interogasi tersebut.
Jaeha hanya mengandalkan kemampuan menganalisa data dan barang bukti serta menguasai ilmu forensik untuk mengetahui kondisi korban pembunuhan dalam kasus ini. Yah, dengan sedikit 'negosiasi' akhirnya sang tersangka mengaku kalau ia adalah pembunuhnya.
Sejak saat itulah Jaeha dijuluki sebagai 'Michin Tokki' atau Si kelinci gila.
2016
Jaeha dipindahkan ke SMPA (Seoul Metropolitan Police Academy) dan mulai ditugaskan dalam ruang interogasi untuk mengaplikasikan ilmu profilingnya, didampingi oleh detektif senior.
Dan selama tahun 2016, 21 kasus berhasil dipecahkan oleh seorang Kim Jaeha. Termasuk catatan yang baik untuk kepolisian Seoul karena sebelumnya mereka agak kesulitan akibat masih minimnya profiler di negara ini, berbanding terbalik dengan angka kriminalitas yang terus meroket.
2017
Sebuah kasus besar terjadi di Korea baru-baru ini. Pembunuhan berantai terjadi di beberapa lokasi terpisah.
Jaeha dipercaya menjadi salah satu anggota tim yang akan menyelidiki pembunuhan ini dan akan melakukan profiling terhadap korban untuk mengetahui hubungannya dengan tersangka dan apa motif pembunuhannya.
Beberapa pembunuhan tersebut memiliki ciri khas yang sama. Sepertinya si pelaku sengaja memberi tahu bahwa dia lah yang membunuh para korban. Jaeha dan tim telah mengeluarkan seluruh kemampuan mereka dalam melakukan penyelidikan. Beberapa saksi dan barang bukti telah diusut, tapi belum ada satu pun yang menunjukkan identitas si pembunuh sebenarnya. Padahal, Jaeha sudah mendapatkan pelaku pembunuhan tersebut lewat analisis profil yang dilakukannya. Bahkan Jaeha sempat terluka saat berseteru dengan si pembunuh. Kurangnya bukti fisik dan tidak adanya bukti dari analisis Jaeha membuat semuanya berantakan.
Kasus tersebut terus diselidiki, dan berbagai cara telah dilakukan untuk menjebak Lee Min Ki, si pembunuh. Tapi pria itu sangat pintar sehingga bisa melarikan diri tanpa meninggalkan setitikpun bukti.
Puncaknya saat Min Ki yang tak pernah lagi terlihat di manapun. Di rumah, kampus, warnet, bahkan rumah teman-temannya. Min Ki menghilang bagitu saja. Setelah itu tak pernah lagi ada berita pembunuhan berantai dengan ciri-ciri seperti pembunuhan Minki. Kasus pun ditutup tanpa terselesaikan.
2018
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Tidak terselesaikannya kasus pembunuhan berantai tahun lalu tidak membuat Jaeha menyerah pada pekerjaannya. Justru ia semakin bersemangat dan penuh tekad setiap menyelesaikan kasus-kasus yang ditanganinya.
Membaca dan terus belajar. Tentu, beberapa kasus baru yang diusut oleh Jaeha membuat ilmunya semakin banyak dan pengetahuannya bertambah luas. Mungkin itulah yang biasa disebutkan dalam pepatah : Bisa karena biasa
Pertengahan 2018, Jaeha dipercaya untuk menjadi anggota tim investigasi spesial yang diketuai oleh Woohyun Shin. Beberapa kasus pun harus diselesaikan oleh Jaeha bersama tim barunya. Seberapa besar ia mampu berkontribusi untuk tim dengan kemampuan profilingnya?
Background story diadaptasi dari drama 'SIGNAL'
(dengan beberapa perubahan)
「Career Information」

Year | Details |
---|---|
2013 | Lulus dari Akademi Kepolisian Korea Selatan |
2013 - 2014 | Melanjutkan pendidikan khusus selama 2 tahun untuk menjadi seorang profiler. |
2015 | Mulai ditugaskan dan memulai karir sebagai profiler di kepolisian distrik Mapo. |
2016 | - Dipindahkan ke Kepolisian Metropolitan Seoul, dan bertugas sebagai profiler yang bertanggungjawab dalam proses interogasi tersangka. |
2017-now | Menjadi profiler yang bertanggungjawab dalam proses interogasi, menganalisis alibi dan melakukan profiling kepada tersangka |
「Cases(s)」

Jaeha's cases as a Profiler :
No. | Case | Status |
---|---|---|
1. | Kasus Pembunuhan Berantai | Incompleted |
2. | Kasus Pencurian di Gang | Completed |
3. | tba | tba |
「Trivia」

Jaeha menyukai sesuatu yang misterius.Jaeha memiliki seekor anjing betina bernama Jenny.Jaeha sangat pandai membaca ekspresi orang lainJaeha memiliki sifat dingin, namun akan berbeda 180° apabila bersama orang yang ia sayangi.Jaeha adalah tipe yang setia, dan ia sangat benci dikhianati.Jaeha sangat membenci orang-orang yang tidak berpikir sebelum berbicara.Jaeha membenci perdebatan saat argumennya selalu ditentang, padahal ia sudah merasa yakin dan benar.
「Relation」
Family
1. Kim Jae Han & Ahn Hye Jin (Parents - Died)
2. Kim Jae Hyun (Older Brother - Died)

3, Kim Ho Seok & Na Hyun Mi (Adoptive Parents - Alive)
Friends
to be added
Job Partner
to be added
「Writer's Note」
Saya sangat open dengan ajakan plot bertema crime, romance maupun smut.Silahkan DM saya jika berminat melakukan plot. Prompt bisa kita bicarakan.Mohon untuk tidak meng-godmod karakter saya. Jika anda melakukannya, mungkin saya akan mendrop plot dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. Terimakasih.